Indonesia merupakan yang padat penduduknya, dengan kondisi seperti ini
Indonesia banyak dilanda permasalahan. Antara lain masalah ekonomi, sosial,
sampai pada masalah lingkungan hidup sehingga banyak rakyat miskin di
Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, akan disampaikan ulasan materi sebagai
berikut.
A. Pertumbuhan Pendudukan
Indonesia
adalah Negara kepulauan yang memiliki potensi sumber daya manusia sangat besar.
Setiap detik terjadi perubahan pada data kependudukan yang disebabkan oleh
adanya kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kondisi inilah yang
disebut sebagai dinamika kependudukan Indonesia.
Sehingga
dapat diartikan, dinamika penduduk adalah perubahan jumlah
penduduk pada suatu wilayah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu, kelahiran
(nartalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan (migrasi).
Data
jumlah penduduk diperoleh melalui sensus penduduk, registrasi penduduk, dan
survey penduduk. Sensus Penduduk atau cacah jiwa yaitu penghitungan jumlah
penduduk oleh Pemerintah dalam jangka waktu tertentu secara serentak. Sensus
penduduk dilaksanakan tiap 10 tahun dan dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS). Kegiatan sensus penduduk meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan,
penilaian, penganalisaan dan penyajian data-data kependudukan. Data yang
disajikan mencakup data demografi, sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.
Sensus penduduk terdiri dari dua,
yaitu:
• Sensus
de facto yaitu penghitungan/pencacahan terhadap setiap penduduk yang berada di
suatu wilayah ketika sensus dilaksanakan.
• Sensus
de yure yaitu penghitungan/pencacahan terhadap penduduk yang benar-benar
bertempat tinggal di wilayah pelaksanaan sensus.
Survei
penduduk, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan
penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat
tertentu. Survei yang dilakukan meliputi survei ekonomi nasional, survei
angkatan kerja nasional dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Sedangkan
registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan
pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah
terendah yaitu kelurahan.
Kompleksitas
dinamika penduduk memunculkan berbagai permasalahan kependudukan. Beberapa
masalah kependudukan yang muncul antara lain pertumbuhan, persebaran, dan
kualitas penduduk. Jumlah penduduk setiap
saat dapat bertambah atau berkurang, tetapi bisa juga tetap. Ada dua faktor
yang menambah jumlah penduduk.
a. Faktor
alami (natural increase)
Pertumbuhan
penduduk alami yaitu pertumbuhan penduduk yang dapat di hitung jumlahnya
berdasarkan selisih antara tingkat kelahiran dan tingkat kematian.
Rumus: Pn = Po + ( L – M )
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun
tertentu (setelah penambahan).
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
hitungan (sebelum penambahan).
L = Lahir (kelahiran).
M = Mati (kematian).
Migrasi
juga dapat dihitung jumlahnya berdasar selisih jumlah imigrasi dan emigrasi.
Rumus: Pn = Po + (Mi – Mo)
Keterangan:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun
tertentu (setelah penambahan)
Po = Jumlah penduduk pada awal tahun
hitungan (sebelum penambahan).
Mi = Migrasi masuk
Mo = Migrasi keluar
b. Faktor
sosial (social increase)
Yaitu
pertambahan penduduk yang disebabkan yang diperoleh dari selisih jumlah
kelahiran dengan jumlah kematian ditambah selisih jumlah imigrasi dengan jumlah
emigrasi, di hitung dengan rumus berikut:
Rumus: Pn = Po + {(L – M)+(Mi – Mo)}
Ada dua cara mengukur pertumbuhan
penduduk :
1. Pertumbuhan
penduduk per decade, yaitu persentase pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu
sepuluh tahun.
2. Pertumbuhan
penduduk per periode, yaitu pertumbuhan penduduk dihitung tiap tahun, dengan
rumus : Pn = Po + (1 – r)n
Keterangan:
Pn =
Jumlah penduduk pada tahun tertentu
Po = Jumlah
penduduk pada awal tahun hitungan
r =
Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
n =
Jumlah tahun antara o hingga n
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertambuhan Penduduk.
1.
Kelahiran (nartalitas) :
a.
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/ CBR), Ialah banyaknya
kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun.
Keterangan
:
CBR :
Tingkat kelahiran kasar
B :
Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
P :
Jumlah penduduk (populiasi) pada pertengahan tahun
K :
Konstanta (1000)
Angka
kelahiran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1.
Rendah, apabila CBR kurang dari 20
2.
Sedang, apabila CBR antara dari 20 – 30
3.
Tinggi, apabila CBR lebih dari 30
b. Angka
kelahiran menurut umur (Age Specific Birth Rate/ ABSR), Ialah angka
yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur tertentu per
tahun.
Keterangan
:
ASBRx :
Tingkat kelahiran khusus kelompok umur x
Bx :
Jumlah anak yang lahir dari wanita umur x
P :
Jumlah wanita pada kelompok umur x
X : Umur
wanita pada kelompok tertentu
K :
Bilangan Konstanta (1000)
2.
Kematian (mortalitas) :
a.
Angka kematian kasar (Crude Death Rate/ CDR), Ialah angka yang
menunjukkan jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun.
Keterangan
:
CDR :
Tingkat Kematian kasar
D :
Jumlah kematian
P :
Jumlah penduduk (populiasi) pada pertengahan tahun
K :
Konstanta (1000)
Angka
kematian dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
1.
Rendah, apabila CDR kurang dari 10
2.
Sedang, apabila CDR antara dari 10 – 20
3.
Tinggi, apabila CDR lebih dari 20
b. Angka
kematian menurut umur (Age Specific Death Rate/ ASDR), Ialah Banyanknya
angka kematian pada kelompok umur tententusetiap 1000 penduduk dalam kelompok
umur yang sama.
Keterangan
:
ASBRx :
Tingkat kematian khusus kelompok umur x
Dx :
Jumlah kematian pada kelompok umur x
P :
Jumlah penduduk kelompok umur x pada pertengahan tahun
K :
Bilangan Konstanta (1000)
3.
Perpindahan penduduk (Migrasi),
yaitu perpindahan penduduk dari suatu
daerah atau nagara ke daerah atau negara lain.
a. Migrasi
Internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antar negara.
Migrasi Internasional di bedakan menjadi Imigrasi dan Emigrasi.
1) Imigrasi,
yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke dalam suatu Negara lain dengan
tujuan menetap di negara yang dituju.
2) Emigrasi,
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain dengan tujuan
menetap di negara yang dituju.
3) Remigrasi,
yaitu perpindahan penduduk untuk kembali ke Negara asalnya.
b. Migrasi
Nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1) Transmigrasi,
yaitu perpindahan dari salah satu pulau/provinsi untuk menetap di
pulau/provinsi lain dalam wilayah negara.
2) Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota
besar.
3) Ruralisasi,
yaitu perpindahan penduduk dari perkotaan ke daerah pedesaan.
C. Faktor-Faktor
Pendorong dan Penghambat Kelahiran dan Kematian.
*
Kelahiran (nartalitas)
Faktor-faktor
pronartalitas (pendorong kelahiran)
1. Kawin
usia muda
2. Anggapan
banyak anak banyak rezeki
3. Anak
sebagai penentu status sosial keluarga
4. Tingkat
kesehatan yang rendah menyebabkan orang tua cenderung mempunyai banyak anak
sebagai cadangan.
Faktor-faktor
antinartalitas (penghambat kelahiran)
1. Adanya
program keluarga berencana (KB)
2. Penundaan
usia kawin muda
3. Adanya
undang-undang perkawinan
4. Pembatasan
tunjangan anak bagi pegawai negeri
*
Kematian (mortalitas)
Faktor-faktor
promortalitas (pendorong kematian)
1. Fasilitas
kesehatan yang belum memadai
2. Kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
3. Bencana
alam yang meminta korban jiwa
4. Peperangan,
kecelakaan lalulintas, dan pembunuhan / bunuh diri
Faktor-faktor
antimortalitas (penghambat kematian)
1. Fasilitas
kesehatan yang memadai
2. Kesadaran
yang tinggi masyarakat terhadap pentingnya kesehatan
3. Lingkungan
yang bersih dan sehat
4. Keadaan
gizi yang baik
5. Ajaran
agama yang melarang untuk bunuh diri
D. Tingkat Kepadatan Penduduk
Tiap-Tiap Provinsi dan Pulau-Pulau di Indonesia
Kepadatan
penduduk (population density) adalah perbandingan jumlah penduduk
di suatu daerah dengan luar daerah dalam satuan luas tertentu, seperti km2 dan
per mil2. Kepadatan penduduk berbeda-beda antara daerah satu dengan
lainnya. Faktor geografis yang mempengaruhi kepadatan penduduk satu daerah
dengan dearah lain, di antaranya adalah :
1) Kesuburan
tanah yang berbeda 4) lokasi
2) Topoggrafi
(relief) 5)
Air
3) Iklim 6)
Sosial ekonomi
Kepadatan
penduduk dapat di golongkan menjadi kepadatan penduduk umum (aritmatik),
kepadatan penduduk agraris dan kepadatan ekonomis.
1) Kepadatan
penduduk umum, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah penduduk
dengan setiap 1 km2 luas wilayah yang di tempatinya.
2) Kepadatan
penduduk agraris, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan anatara jumlah
rata-rata penduduk petani setiap 1 km2 luas lahan pertanian.
3) Kepadatan
fisiologis atau ekonomis, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan antara
jumlah penduduk yang dapat dijamin kehidupannya setiap 1 km2 luas
kesatuan lahan produktif.
E. Kondisi Penduduk Indonesia Berdasarkan Bentuk
Piramida Penduduknya
Piramida
penduduk adalah grafik tentag penduduk yang berbentuk seperti piramida yang
disusun atas dasar komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
1. Macam –
macam Bentuk Piramida
a. Piramida
Ekspansif (penduduk muda), yaitu pramida yang menggambarkan sebagain besar
penduduk berada dalam kelompok umur muda. Jumlah kelahiran lebih tinggi dari
pada jumlah kematian.
b. Piramida
Konstruktif (penduduk tua), yaitu piramida yang menggambarkan jumlah penduduk
usia muda lebih sedikit dari pada penduduk tua. Jumlah kematian lebih besar
dari pada kelahiran.
c. Piramida
Stasioner (penduduk seimbang), yaitu piramida yang menggambarkan jumlah
penduduk usia muda dan usia tua seimbang. Jumlah kelahiran dan kematian rendah
sehingga jumlah penduduk tetap.
2. Piramida
Penduduk Indonesia
Secara
umum bentuk piramida penduduk Indonesia termasuk piramida penduduk ekspansif
atau piramida bentuk limas, karena angka kelahiran cukup tinggi daripada angka
kematian. Jumlah penduduk di Indonesia di ASEAN menempati urutan nomor satu
sedangkang di dunia Indonesia menempati urutan ke empat setelah, RRC, India dan
Amerika Serikat.
3. Manfaat
Piramida Penduduk
a. Mengetahui
pertumbuhan jumlah penduduk suatu Negara atau daerah.
b. Mengetahui
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan
c. Mengetahui
golongan penduduk produktif dan tidak produktif
d. Memprediksi
jumlah penduduk suatu negera di masa depan.
4. Menghitung Sex
Ratio dan Ratio beban ketergantungan.
Rasio
adalah perbandingan antara penduduk menurut jenis kelamin dan berbagai gejala
atau perangkat yang dapat dinyatakan dengan angka.
a. Rasio
jenis kelamin (Sex Ratio), yaitu perbandingan antara jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Keterangan
:
L :
Jumlah laki-laki
P :
Jumlah perempuan
b. Rasio
beban tanggungan (dependency ratio), angka yang menyatakan perbandingan
antara kelompok umur nonproduktif terhadap kelompok umur produktif. Usia
produktif dari 15-64 tahun, sedangkan usia non produktif mulai dari 0-14 tahun
dan diatas 65 tahun.
5. Angka
Usia Harapan Hidup
Angka
adalah rata-rata tahun hidup yang dijalani oleh penduduk yang baru saja
dilahirkan. Contohnya angka harapan hidup waktu lahir artinya rata-rata tahun
kehidupan yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir.
Manfaat
mengetahui angka harapan hidup pada suatu umur tertentu merupakan indikator
yang baik untuk menunjukkan tingkat sosial ekonomi penduduk di suatu Negara
atau daerah tertentu.
6. Dampak
Ledakan Penduduk dan Upaya Mengatasinya.
a. Beberapa
permasalahan yang timbul akibat ledakan penduduk.
1. Ledakan
penduduk tanpa di ikuti penyediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran.
2. Pengangguran
menimbulkan kemiskinan.
3. Kemiskinan
berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan penduduk.
4. Jika
pendidikan dan kesehatan rendah berarti kualitas SDM menjadi rendah.
5. Jika
kualitas rendah, berarti produktifitas penduduk rendah.
6. Jika
produktivitas rendah, GNP juga rendah
7. Jika
GNP rendah pembangunan nasional dan daya sing juga rendah.
8. Akibat
lain memungkinkan banyak terjadi kriminalitas, perumahan kumu, dan lain-lain.
b. Beberapa
usaha untuk mengatasi permasalahan penduduk akibat ledakan penduduk
1. Bidang
Ekonomi
a) Program
intensifikasi pertanian
b) Program
pemerataan industri
c) Pertumbuhan
dan perkembangan industri kecil
2. Bidang
Pendidikan
a) Program
wajib belajar
b) Pertambahan
penduduk
c) Pendirian
sekolah-sekolah formal
3. Bidang
Kesehatan
a) Program
KB
b) Penambhan
fasilitas kesehatan seperti posyandu, puskesmas, poliklinik dan rumah sakit
c) Program
penyuluhan kesehatan masyarakat.
4. Bidang Persebaran Penduduk
Transmigrasi
merupakan upaya yang dilakukan untuk memeratakan kepadatan penduduk dengan cara
memindahkan penduduk yang dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang
jarang penduduknya. Di Indonesia, transmigrasi telah dilakukan pemerintah sejak
beberapa puluh tahun yang lalu. Transmigrasi dibagi menjadi 2 yaitu :
• Transmigrasi
umum, yaitu yang dilakukan oleh pemerintah baik prakarsa, pembiayaan maupun
penempatannya.
• Transmigrasi
swakarsa berbantuan bila prakarsa oleh penduduk dan lainnya pemerintah dan
swakarsa murni bila prakarsa dan pembiayaannya oleh penduduk sendiri.
7. Menyajikan
Informasi Kependudukan dalam Bentuk Peta, Tabel dan Grafik
Data
kependudukan yang telah disusun dalam bentuk table mudah dibaca dan dipahami.
Biasanya data-data kepndudukan disusun berurutan ke bawah berdasarkan tema data
tersebut.
Peta-peta
yang menyajikan informasi kependudukan sering dinamakan peta statistik. Peta
statistik untuk menyajikan informasi kependudukan biasanya digambarkan dengan
tiga jenis simbola, yaitu titik (dot), warna (shading), dan aliran (flows).
Dari
data kependudukan yang berupa angka-angka dapat ditampilkan dalam bentuk
diagram atau grafik, akan lebih mudah lagi untuk membacanya. Bentuk-bentuk
diagram yang digunakan untuk menyajikan data kependudukan meliputi tiga macam,
yaitu diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran (piegraph).
Urutan
dalam penyajian data kependudukan adalah sebagai berikut :
a. Menampilkan
data berupa table penduduk
b. Garis
table tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik
c. Dari
table ditampilkan dalam bentuk tematik.
F. Jenis-jenis
Migrasi dan Faktor Penyebabnya
Mobilitas
penduduk adalah gerakan atau arus perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain. Mobilitas dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal dan
mobilitas horizontal. Mobilitas vertikal disebut dengan perubahan status
seseorang, sedangkan migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk khusunya
mobilitas horizontal.
1. Migrasi
(mobilitas permanen)
a. Migrasi
Internasional, yaitu perpindahan penduduk yang dilakukan antar negara.
Migrasi Internasional di bedakan menjadi Imigrasi dan Emigrasi.
1) Imigrasi,
yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke dalam suatu Negara lain dengan
tujuan menetap di negara yang dituju.
2) Emigrasi,
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara menuju ke negara lain dengan tujuan
menetap di negara yang dituju.
3) Remigrasi,
yaitu perpindahan penduduk untuk kembali ke Negara asalnya.
b. Migrasi
Nasional, yaitu proses perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1) Transmigrasi,
yaitu perpindahan dari salah satu pulau/provinsi yang padat penduduknya untuk
menetap di pulau/provinsi lain yang jaran penduduknya dalam wilayah negara.
Adapun jenis-jenis transmigrasi antara lain, tansmigrasi local, swakarya, umum,
sektoral, keluarga, spontan dan bedol desa.
Adapun
tujuan pemerintah menggalngkan program transmigrasi, antara lain :
a) Meningkatkan
taraf hidup rakyat
b)
Meningkatkan pendidikan latihan kerja
c)
Meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional
d)
Memberi kesempatan kerja bagi petani yang memerlukan tanah
2) Urbanisasi
adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke kota
besar. Adapun faktor pendorong urbanisasi yang terdapat di desa antara lain :
1. Lahan
pertanian yang sempit
2. Kurangnya
lapangan kerja di desa
3. Upah
tenaga kerja di desa rendah
4. Kurangnya
fasilitas-fasilitas di desa
Sedangkan
faktor penarik dari kota, antara lain :
1. Kesempatan
kerja di kota lebih luas
2. Upah
kerja dikota lebih tinggi
3. Fasilitas
di kota lebih banyak
3) Ruralisasi,
yaitu perpindahan penduduk dari perkotaan ke daerah pedesaan.
2. Mobilitas
nonpermanan sirkuler
Migrasi
sekuler adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain dengan
tidak ada niat untuk menetap didaerah tujuan. Adapun jenis jenis migrasi
sirkuler antara lain :
a) Penglaju,
yaitu perpindahan penduduk dari tempat tinggal asal menuju ke tempat tujuan
yang dilakukan setiap hari pulang pergi untuk melakukan suatu pekerjaan.
b) Perpindahan
penduduk musiman, maksudnya perpindahan yang dilakukan hanya bersifat sementara
pada musim-musim tertentu.
Sumber : http://smpn1bba.blogspot.co.id/2012/11/bahan-ajar-kelas-8-bab-ii.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar